Karena Black Astrea 1994 dibikin hilang sama abang saya, bapak ajak dia jalan-jalan ke dealer Kawasaki Gunung Selamat di kawasan Sawah Besar - Jakarta Pusat. Nikmatnya, habis bikin hilang motor, diajak jalan-jalan cari motor baru!
Jaman itu (Tahun 1996), siapa yang nggak ngiler lihat si Kaze. Body kekar, kapasitas mesin 4-tak 112cc, mata-nya ada dua alias headlight dimodali dua bohlam depan, pokoknya tongkrongan-nya paling keren jika dibandingkan Honda Black Astrea dan Astrea Star, Yamaha Force One dan Crypton atau Suzuki Shogun Kebo, Bravo dan Tornado.
Ditambah dengan suara nge-bass dari muffler knalpot benar-benar merdu di telinga. Terbukti semua mata tertuju pada si Kaze Waktu di bawa ke sekolah.
Ternyata keputusan Kawasaki Motor Indonesia (KMI) untuk launching Kaze di sambut baik konsumen Indonesia. Toh KMI mampu mengambil sebagian pangsa pasar motor bebek 4-tak yang didominasi AHM waktu itu, dan varian Kaze mampu bertahan di pasar Indonesia selama lebih dari 8 tahun, walau di terpa serangan Mocin.
Akhirnya, 1 unit Kaze keluaran awal sampai di rumah. Kontan tangan dan kaki gatel buat bawa si Kaze keluar kota walaupun masih inreyen / inrayen; langsung tancap ke Bogor via Parung PP.
Bukannya bermaksud lebay, jujur waktu itu belum ada motor bebek yang bisa menyaingi kestabilan dan Kenyamanan Kawasaki Kaze. Ya mungkin hari ini ada Yamaha Jupiter MX150 MX King, Honda Supra GTX 150, atau Suzuki Satria FU yang dibekali konstruksi rangka yang kekar, suspensi belakang monoshock, dan ban gambot.
Buat Kaze, lari 110 KM/jam di trek lurus Parung benar-benar mengasyikan. Motor nggak melayang dan nggak goyang diterpa angin, nggak mengayun-ngayun, nggak getar sana-sini, dan relatif aman jika terpaksa "makan" lobang di jalan atau melakukan pengereman mendadak.
Toh pakem Kawasaki untuk menawarkan motor bebek yang stabil masih tetap dipertahankan untuk varian Kawasaki ZX130 dan Athlete. Sorry ya buat para rider Blitz, karena kestabilan Kawasaki Blitz R mungkin belum bisa disetarakan dengan Kaze. Jujur saja, saya kog merasa Blitz adalah produk downgrade-nya Kaze, sekedar untuk menjawab kehadiran Mocin, Honda Legenda / Supra Fit, dan Suzuki Smash.
Konstruksi rangka, suspensi dan ban di-rancang sedemikian rupa agar Kaze minim getaran (terutama getaran pada stang dan footstep depan) walaupun di geber habis-habisan.
Konstruksi footstep depan dan belakang menyatu; dan tidak seperti motor pada umumnya, footstep depan tidak menyatu dengan blok mesin / kalter bawah.
Para rider Honda / Yamaha / Suzuki bebek biasanya membengkokkan footstep depan agar tidak nyentuh aspal ketika sedang ngerebah. Lah gimana bengkokin footstep depan Kaze? Lah wong di las mati sama (plat) dudukan footstep. Walhasil, para rider Kaze kudu extra hati-hati waktu ngerebah agar footstep depan tidak cium aspal; hal ini diperparah dengan jarak antara footstep depan ke tanah yang cukup rendah.
Salah satu kelebihan Kaze adalah konstruksi swing-arm yang sangat mumpuni. Barangkali inilah penyebab kaki belakang Kaze sering jadi incaran rider Kawasaki Ninja 150R (coba para rider Ninja 150, kasih info-nya donk!)
Getaran mesin juga relatif lebih kecil walaupun di gas-poll. Mungkin hal yang serupa bisa dirasakan oleh rider Suzuki Shogun Kebo atau Yamaha Crypton (ya pastinya jeng, kan crypton dimodalin Engine Balancer).
Satu hal yang pasti adalah bobot mati Kawasaki Kaze yang mencapai 102 KG, paling berat di antara motor-motor bebek saat itu. Yamaha Force One hanya berbobot 93-95 Kg dan Astrea Grand hanya 83 KG. Naik Kaze memang berasa kayak naik TANK, berat coiii.
Jangan coba-coba samakan respon gas Kaze dengan motor bebek lain ya bro, seperti Grand / Crypton / Shogun Kebo, di jamin bakalan kecewa. Teknik urut gas yang tepat baru bisa mengoptimalkan performa mesin Kaze yang cukup mumpuni di trek lurus. Dan sepertinya Kaze bukan tipe motor untuk nge-trek, mungkin gara-gara keberatan body kali hehehe...
Dari segi perawatan mesin, serupa dengan bebek 4-tak lain, Kaze tidak butuh perhatian khusus. Hanya saja para pemilik Kaze wajib ganti filter oli mesin setiap 3 atau 5 kali ganti oli mesin.
Satu lagi kelebihan mesin Kaze; bunyi klep relatif halus jika dibandingkan motor bebek lainnya; maksudnya setelah di geber non-stop ya bro! Mungkin ada rider yang bisa menjelaskan secara detail apa penyebabnya.
Para rider Kaze tentunya sudah tidak asing lagi dengan penyakit klasik Kaze. Ya, kick-starter yang sering bermasalah! Biasa, minta ganti one-way kick-starter yang bisa merogoh kocek di atas 100 ribu.
Walaupun kadang cukup bikin risih, para pecinta Kaze harus extra kalem kalau mau menggunakan kick-starter biar one-way awet. Buktinya, 10 tahun Kaze abang di pakai tidak pernah ganti one-way walaupun keseringan menggunakan kick-starter daripada electric-starter.
Layak-nya motor-motor generasi sebelum tahun 2000, setelah lebih dari satu dekade, kekuatan dan ketahanan mesin Kaze 1996 baru benar-benar terbukti.
Walaupun dipakai rutin sebagai kendaraan operasional harian dan memikul beban 2 orang yang tidak kurang dari 160 KG (si abang sama pacarnya...hehehe). Si Kaze nggak pernah mogok (kecuali habis bensin bro) dan nggak pernah minta turun mesin.
Toh dengan perawatan mesin ala kadarnya, bunyi mesin halus-halus saja; ya paling-paling tenaga sedikit nge-drop, maklum-lah belum pernah buka silinder head dan bersihkan kerak / deposit.
Namun generasi Kaze setelah tahun 2000 tampaknya tidak mewarisi kekuatan mesin Kaze generasi pertama. Bunyi mesin mulai kasar setelah tahun kelima, umumnya berasal dari bunyi stang seher yang minta segera di ganti (kalau nggak mau merembet kemana-mana).
Ya mungkin harga stang seher Kaze Ori KGP relatif terjangkau (di bawah 300 ribu). Tapi dalam kasus turun mesin, masalah bisa merembet sana-sini. Rantai keteng lah, tensioner, klep masuk-keluar, per-klep, noken as, mangkok kopling, apa aja disebutin sama sang mekanik.
Ujung-ujungnya dana bisa habis 1 juta kalau mau pakai spare parts Ori; bikin kantong jebol ya bro!
Layaknya mencari motor tua yang masih dalam kondisi prima, hari ini sangat sulit mencari Kaze keluaran awal yang "masih waras", kalau ada barang simpanan pun, harganya cukup lumayan.
Toh begitu, menurut saya pribadi, lebih baik beli Kaze 1996-1997 kondisi prima daripada beli motor 110cc keluaran baru (kisaran harga 13 juta-an) yang ketahanan mesin-nya masih dipertanyakan. Kemungkinan di bawah lima tahun sudah minta turun mesin.
Mencari spare-parts Kaze, terutama yang berhubungan dengan mesin, pun tidak sulit. Apalagi sekarang banyak toko online yang berjamuran seperti Bukalapak dan Tokopedia.
So para Kaze mania yang punya Kaze yang masih waras, rawat terus ya motor-nya!
Kaze mania, ayo sharing pengalaman!
Seri kaze emang masterpiece nya KMI, apalagi Kaze Zx.. Beli seken thun 2006 performa masih yahud, apalagi baru saya remajakan mesinnya..
ReplyDeleteBener habis satu jutaan kalo mau restorasi mesin... Tapi puas,, tenaga prima kembali...
Setuju banget bro, untuk pasar Indonesia, belum ada yang mengalahkan daya tahan generasi mesin Kawasaki Kaze dan teman se-angkatan-nya (Shogun Kebo / Yamaha Crypton).
DeleteDan Benar sekali, lebih baik beli motor tua harga 3 juta-an, modalin 1-1.5 untuk restorasi; daripada beli motor baru yang harganya sudah di atas 13juta (motor kaleng krupuk)
Lebih awet lagi generasi mesin Honda C-Series (dari angkatan C50 s/d C100 alias Astrea Grand sampai dengan Supra Lama).
DeleteMisi sob..saya mau curhat tentang motor kaze r 2004.mesin motor saya getarannya kasar...itu apanya ya sob..?
ReplyDeleteEhmmm, agak aneh ya, karena Kaze standard getaran mesin-nya jauh lebih kecil dibandingkan Keluarga Honda Astrea, dalam kondisi di-geber habis-habisan ya.
DeleteYang paling mendasar, coba di cek dulu area Piston dan Stang Seher-nya (maklum, generasi Kaze 2004 sudah di-down-grade kualitas-nya).
Kaze R 97 menolak punah
ReplyDeleteBiar di atas 20 tahun, kalau pakai-nya benar dan perawatan apik, nggak bakal hancur Kaze.
DeleteKaze r 97 saya elektrik starternya koq susah hidup itu kenapa ya, tapi kalau pakai kick starter gampang gampang aja walaupun sering los gitu ngeselin dah
ReplyDeleteMasalah electric starter, butuh dibersihkan / service. yang kebanyakan orang lupa adalah ada gemuk di bagian angker dinamo starter yang perlu di cek, arang starter pun cepat atau lambat bisa habis, dan bagian angker dinamo starter yang bersentuhan dengan arang starter pun bisa aus.
DeleteKeterangan di atas hanya berlaku dengan asumsi = bendik starter dan aki dalam kondisi baik.
DeleteMasalah klasik One way kick starter KAZE, tinggal di ganti beres masalah kick starter-nya. Saran aja gan, pakai perasaan kick starter kaze, tunggu pedal kick nyangkut dulu, baru di engkol pelan2, jangan langsung di engkol sekuat tenaga. Toh tendangan balik Kaze tidak seperti GL Pro lama (yang bisa bikin betis bengkak).
ReplyDelete